Saturday, April 21, 2012

Wire Jewelry, Alias Perhiasan dari Kawat: Kenapa "Mahal"?

Akhirnya sempet update lagi... Keasyikan main game online, eehh begitu nyadar quota-nya udah abis, lemot deh modem saya :p

Hari ini saya ingin membahas mengenai wire jewelry. Kalian mungkin sering ya melihat perhiasan-perhiasan handmade yang luar biasa unik ini? Nggak pernah? Masya Allah. hihiiii.... Ini nih, salah satu contohnya:

 Ah, nevermind. Contoh lainnya ada di posting-an saya yang lain (lupaaa). 

Nah, mungkin kalian bertanya-tanya (sambil sedikit sebal) kok perhiasan cantik ini harganya "muahaaal" luar biasa? Bisa mencapai 800rb loh. Kenapa coba? Mana mainan harganya inbox pula, makin nggak pede aja kalo mau tanya2, padahal udah naksir berat sampe kebawa mimpi, mwahahaa...

Kalau menurut saya sih, harganya masih dalam batas wajar mengingat proses pembuatannya yang amit2 jabang bayi deh... Berlumur darah (kalo ketusuk kawat dan tang), keringat (gimana ga keringatan kalo batunya lompat2 mulu waktu diikat?)  dan air mata (rawan banget kecolok kawat, untunglah saya berkaca mata). Belum lagi hitung2an kreativitas si wire worker... Bahan baku, terutama kawat, yang masih impor membuat harganya makin "menjulang".

Tapi tergantung juga sih ya, kalo seseorang menilainya sebagai barang fungsional, tentu akan manyun dan berkata, "Gilaaa, bros aja mahal beneuur. Di Mangdu juga ada banyak!" Ugh, minta dijewer, karena kalo mau nyari sampe nyungsep2 di Mangdu, mana ada yang jual beginian, pake harga murah pula. Bisa disambit sama pedagangnya. Sementara kalo seseorang melihatnya sebagai "benda seni", kemungkinan akan geleng2 kepala, "Gila, gimana bikinnya nih? Kayaknya susyaaah bener, kok murah sih??" 

Terserah juga sih, mau bilang murah atau mahal, itu mah pilihan. Asal jangan ditambah embel2 "Di Mangdu juga ada banyak" ya, bisa naik darah nih saya :p

Boleh saya analogikan dengan perawatan orthodonti alias perawatan dengan kawat gigi? Hey, jangan protes, ini nggak beda2 banget kok. Rekan2 dokter gigi tentu tahu berapa harga bahan mentah kawat gigi--misalnya yang lepasan ya (jangan main yang cekat dulu deh, kejauhan buat saya :P). Harga kawatnya, dan harga akriliknya... Proses pembuatannya, lalu biaya tekniker dsb dst? Harga di klinik mahasiswa dibandingkan dengan harga di praktek pribadi? Sudah terbayang?

Kenapa bisa "mahal" bener sih? Padahal "cuma" segitu aja?

"Ya jelas mahal, emangnya skill si dokter nggak dihitung? Memangnya masa kuliahnya yang bertahun2, nggak diperhitungkan?" Kira2 sama deh, kayak gitu.

Hehehee... Maaf ya pake perbandingan ini, soalnya gemes aja gitu kalo ada yang nawar sadis... Apalagi kalo yang nawar sadisnya tuh kebetulan teman sejawat, huhuhuuu... Jangan dong... Ingat wire jewelry, ingat ortho ya (terutama yang satu fakultas, ingat perjuangan nyari pasien dan nyari STEP MODEL!) >:)

Oh iya, saya ingin sertakan step-by-step pembuatan wire jewelry yang super simple banget nih> Bukan tutorial juga sih, soalnya toh gambarnya nggak begitu mendetail. Tapi bolehlah buat bayangan mah... Total pengerjaannya memakan waktu 3 jam. Monggo dilihat yaa...

Kawat yang biasa saya gunakan. Ini nih yang masih impor, satu gulungnya sekitar 55-65rb.

Kawat dibentuk seseuai kontur batu yang akan digunakan (batunya tanpa lubang nih). Buat sedikit lebih kecil daripada batunya yaa.

Tuh, sesuai kan bentuknya?

Kayak begini nih posisi kawatnya. Jadi si kawat bisa menahan batu dari belakang, biar batunya nggak mabur nyeplos setelah jadi perhiasan (misalnya) bandul kalung.

Selanjutnya lakukan teknik coiling, yaitu melapisi kawat besar dengan kawat kecil. Bagusnya sih seluruh frame kawat di-coiling dengan kawat kecil, supaya rapi, kuat dan batunya mendapat sedikit retensi dan nggak meleset terus waktu dilakukan "netting". Apapula tuh "netting"? Hahahaa.. Lanjut dulu ya.

Nih, selanjutnya pertemuan ujung2 kawat juga diikat dengan kawat yang kecil.

Sudah? Yuk, mulai netting. Biar langsung pas dan hasilnya nggak berantakan, batunya kita pegang di atas frame kawat. Netting dilakukan searah jarum jam, kecuali kalau kalian kidal. Sebab kalau dilakukan sebaliknya, kawat tidak akan bisa beradaptasi baik dengan permukaan batu.

Kayak gini nih, gambaran netting-nya. Caranya? Nanti ya kapan2 saya potretin. Kemarin lupa :p

Setelah satu putaran frame selesai, lakukan lagi, terus sajaaa sampai si batu terikat kuat pada kawat. Makanya nih, dikasih tips ya: GUNAKAN BATU YANG NGGAK TERLALU TEBAL. Kalau batunya tebal, otomatis netting-nya mesti berlapis-lapis lebih banyak, bosan dan capeeek tauuu.... Ini aja habis 1 jam (atau saya yang masih pemula jadi lelet?).

Pyuuuhh... Akhirnya netting beres. Batu terikat aman pada frame-nya. Ini batu cukup tebal, jangan pake yang kayak gini ya.

Selanjutnya, lakukan coling pada sisa kawat yang masih telanjang. Pada bagian atasnya saya gunakan teknik weaving, buat tempat tali kalungnya nanti. Standar banget deh (kan udah saya bilang : PALING SIMPLE).

Sudah? Ya udah, uwer2 sesuka hati, pasang kristal sesuka hati untuk menutupi sambungan kawat yang nggak banget kalo kelihatan... Saya cenderung suka memakai kristal swarovski... Yang asli ya, bukan yang abal2. Soalnya lebih berkelas aja keliahatannya :p


 DONE!

Udah deh, habis 3.5 jam buat mengerjakan satu pendant alias bandul kalung ini. Kalo mau dijadikan bros, tinggal pasang peniti di belakangnya. Saya terbiasa memasang peniti menggunakan kawat 0.3 mm (28 Ga), bukan menggunakan lem. Makanya, makiiiiin ribet dan bikin frustrasi. Tapi daripada pake lem, nanti malah lebih gampang lepas, belum lagi berantakannya itu loh.

Cara memasang penitinya nanti kapan2 saya tambahkan.

Sekarang, have you got my point why this kinda handmade jewelry is "expensive"? :)

Cheers.

 



Saturday, April 14, 2012

Milky Way Pendant

Milky Way Pendant
Perhatikan batu druzy-nya, apa yang pertama kali terlintas dalam pikiran kalian?

Taburan bintang, kalau kalian tergila-gila pada astronomi. Atau, mungkin minuman bersoda dengan aroma cola, kalau kalian habis kerja rodi dan kehausan setengah mati :p

Kalung ini sengaja saya buat bertali pendek, menggunakan tali suede berwarna hitam. Batunya sendiri sangat mungil dan imut, sekitar 1x2 cm, diikat dengan kawat berlapis perak.

Saat membuat kalung ini, saya membayangkannya berpadu dengan tube dress, OMG, pasti manis banget...







But still, karena mungilnya, kalung ini oke dipadupadankan dengan berbagai macam busana.
















Tuuuh... Mungil bener kan?

Grab it fast while it last :D

Spesifikasi:
- Harga: Rp 90,000
- Bahan: batu druzy, AW NTS
- Bonus: tali suede hitam, box kemasan

For order:
SMS 0878 7641 9537 (fidi) / email: fidi_elskermltr@yahoo.com

Friday, April 13, 2012

The Piano

The Piano brooch-pendant
The Piano.

Begitulah bandul kalung ini saya namai. Batu druzy hitam ini mengingatkan saya pada sebuah grand piano.

Pada bagian bawahnya terdapat jalinan kawat AW NTS yang terlihat menyerupai tuts piano... Tidak lupa sebuah G-cleft bersanding di sebelah kupu-kupu.

I just LOVE music...




The Piano brooch/pendant. Order: 0878 7641 9537 (fidi) / email: fidi_elskermltr@yahoo.com



Spesifikasi The Piano
- Harga: Rp 175,000 (belum termasuk ongkir)
- Bahan: batu druzy, silver plated-artistic wire, kristal swarovski
- Bonus: box kemasan, tali suede hitam
- Order: SMS 0878 7641 9537 (Fidi) / email: fidi_elskermltr@yahoo.com / fb:
http://www.facebook.com/home.php#!/fidiwinkytanpanama